Danau Tanralili Kabupaten Gowa

Danau Tanralili Kabupaten Gowa 


Danau Tanra Lili Kec.Malino merupakan salah satu danau yang berada di kabupaten Gowa, Untuk mencapai tempat tersebut perlu kekuatan fisik extra, di perjalanan yang mampu menggugah rasa syukur sebagai Abdi Tuhan, Khalifah di Bumi, yang akan mengayomi dan menjaga bumi pada Hirarki dgn tingkatan yang setinggi tingginya, perwujudan rasa pasrah dan rasa sangat tidak berartinya kita akan cipta rasa dan karsa yang kita miliki dengan bandingan Kuasa Tuhan (ekh...tumben saya)



Untuk trip ini saya tidak banyak bercerita ini karna murni saya lupa kejadian apa yang ada disana hehe , juga kesibukan yang membuat trip ini baru sempat terpublish. Tapi rasanya tidak akan mengurangi rasa syukur penulis untuk setiap kali berada di tempat ini, setiap rasa Ego muncul kegununglah (Note:Penulis), Gunung akan menghancurkan Ego besar anda, fisik anda, kemampuan analisis anda tidak akan sebanding dengan karya Tuhan disana, Hamparan awan yang terlukis Abstrak dengan bias cahaya dan bentuk yang selaras dan acak, memikirkan objek benda yang terlukis lewat sisi awan yang bersatu membentuk. Air jernih dan Udara tanpa polusi. Tapi Alam tetaplah Alam dan Manusia tetap manusia, Alam yang Indah dan manusia si Monster.

Manusia si Monster ??

Pendaki yang menyebabkan munculnya Api di jalur, puntung rokok yang mereka buang sembarangan, Bungkusan Mie yang tergeletak di lokasi Camp, botol plastik berserakan, keributan yang mereka timbulkan dalam kelengangan hutan, Bukankan Arogansi makhluk berpikir kadang terlihat bodoh Kawan...

Tetapi terlepas dari si monster ada beberapa sosok malaikat yang masih sadar dan punya hati nurani, mereka menanam pohon, menyebarkan benih ikan di danau, membersihkan area camp dari sampah yang berserakan, dan Alam mengalahkan Ego mereka, bukankan cinta Tuhan berarti mencintai apa yang Telah Ia buat.





Terima Kasih Untuk Mereka..

Danau Tanralili dapat di tempuh melalui dua jalur, bisa melewati Malino atau Parigi, tapi lebih banyak tracker menepuh jalur parigi selain karn jalurnya dekat menurut penulis juga kontur rutenya lumayan tidak terlalu sulit, perjalanan bisa di tempuh selama 90 menit dari makassar kemudian melanjutkan dengan berjalan kaki selama satu jam dari tempat kami biasa memarkir kendaraan, dan kesenangan bukan hanya ketika menikmati Alam tapi keramah tamahan masyarakat sekitar yang dengan senag hati mempersilahkan kami untuk beristirahat di rumah mereka tanpa tahu siapa kami dan bagaimana kami, itu kawann...kadang kesederhanaan mengajarkan kita untuk berbagi. perjalanan kemarin kami lakukan di bulan puasa, dan itu di siang hari, Bodoh yaa...
Tapi untuk kami aktivitas tida akan menghalangi jalannya Ibadah begitupun sebaliknya.

Entah dari siapa saya pernah dengar ini

Jangan meninggalkan apa apa selain Jejak anda























Komentar

Postingan Populer